Oleh : Sharique Naeem
Dalam percaturan politik internasional saat ini, Amerika terus
menunjukkan dirinya sebagai kekuatan global tunggal yang tak
tertandingi. Meskipun negeri itu sedang mengalami kesulitan dan
ekonominya memburuk, dan menderita kemunduran dalam perang yang panjang
di Irak dan Afghanistan, namun tetap mengklaim dirinya sebagai negara
adidaya. Dalam beberapa tahun terakhir, Amerika telah membuka front
perang baru. Mulai dari meningkatkan pertempuran di Somalia, penyerangan
dengan pesawat tanpa awak di Yaman dan Pakistan, dan penyerangan
terhadap Libya, Amerika telah bertindak sendirian, maupun dengan para
sekutu NATO-nya. Dunia Muslim dilanda serangan badai negeri-negeri
imperialis. Meskipun memiliki sumber daya yang sangat besar, Dunia
Muslim telah menyaksikan gejolak di negerinya sendiri, sebagai akibat
dari para penguasanya yang menjadi kacung Amerika dan memberikan apa
saja yang dituntut Amerika. Ini adalah realitas suram negeri-negeri
muslim dalam menghadapi Amerika saat ini.
Adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri, bahwa secara historis umat
Islam pernah menjadi kekuatan utama dunia selama berabad-abad, di bawah
naungan Khilafah. Banyak yang telah ditulis dan diketahui tentang zaman
umat Islam yang gemilang di bawah naungan Khilafah. Pusat-pusat
pembelajaran yang didirikan di Baghdad, Kairo, Maroko dan negara-negara
lain dikenal dalam sejarah. Perkembangan ilmiah yang luar biasa telah
dicapai umat Islam pada zamannya dalam masa yang panjang. Namun sedikit
yang menjadi perhatian jika berkaitan dengan sebuah negara adidaya pada
masa lalu, yakni Khilafah jika dibandingkan dengan kekuatan superpower
pada masa kini, yakni Amerika.
Rabu, 05 Desember 2012
KMII Jatim: Demokrasi Masa Lalu, Khilafah Masa Depan
HTI Press. Surabaya. “Saudaraku!!, perjuangan ini
terus menggelinding dan membesar.. apabila Anda tidak ikut dalam arus
besar ini maka Anda akan tergilas oleh arus perubahan. Demokrasi adalah
masa lalu.. dan khilafah adalah masa depan..” tegas Agung Wisnuwardana,
DPP Hizbut Tahrir Indonesia, pada Kongres Mahasiswa Islam Indonesia
(KMII) se-Jawa Timur di Bangsal Pancasila, Universitas Wijaya Kusuma,
Surabaya. Ahad (25/11).
Kongres Mahasiswa Islam Indonesia (KMII) se-Jawa Timur yang dihadiri oleh kurang lebih 1000 aktivis mahasiswa dari perwakilan kampus-kampus se-Jawa Timur ini mengusung tema Khilafah, Mainstream Pergerakan Mahasiswa Islam menuju Indonesia Sejahtera.
KMII Jawa Timur yang diselenggarakan oleh mahasiswa HTI Jatim yang hanya mengundang peserta dari kalangan putra sajakali ini, menghadirkan Intellectual Speech diantaranya Fajar Lazuardi (Mahasiswa Universitas Brawijaya), Arif Firmansyah (Dosen FEB Unair), Wasis Sutikno (Ketua Gema Pembebasan periode 2003 s/d 2004), Agung Wisnuwardana (DPP HTI), serta menghadirkan Intellectual Inspiration, Asep Supriatna (The Great Inspirator).
Diakhir sesi Kongres Mahasiswa Islam Indonesia ini, ditutup dengan pembacaan Sumpah Mahasiswa Islam oleh Mardian Susilo (Mahasiswa Univeritas Negeri Surabaya). Sumpah yang sama pertama kali diikrarkan oleh sekitar 5000 mahasiswa se-Indonesia pada KMII Nasional dua tahun silam.[]Iqbal/Joy
Sumber:
http://hizbut-tahrir.or.id/2012/12/01/kmii-jatim-demokrasi-masa-lalu-khilafah-masa-depan/
Kongres Mahasiswa Islam Indonesia (KMII) se-Jawa Timur yang dihadiri oleh kurang lebih 1000 aktivis mahasiswa dari perwakilan kampus-kampus se-Jawa Timur ini mengusung tema Khilafah, Mainstream Pergerakan Mahasiswa Islam menuju Indonesia Sejahtera.
KMII Jawa Timur yang diselenggarakan oleh mahasiswa HTI Jatim yang hanya mengundang peserta dari kalangan putra sajakali ini, menghadirkan Intellectual Speech diantaranya Fajar Lazuardi (Mahasiswa Universitas Brawijaya), Arif Firmansyah (Dosen FEB Unair), Wasis Sutikno (Ketua Gema Pembebasan periode 2003 s/d 2004), Agung Wisnuwardana (DPP HTI), serta menghadirkan Intellectual Inspiration, Asep Supriatna (The Great Inspirator).
Diakhir sesi Kongres Mahasiswa Islam Indonesia ini, ditutup dengan pembacaan Sumpah Mahasiswa Islam oleh Mardian Susilo (Mahasiswa Univeritas Negeri Surabaya). Sumpah yang sama pertama kali diikrarkan oleh sekitar 5000 mahasiswa se-Indonesia pada KMII Nasional dua tahun silam.[]Iqbal/Joy
Sumber:
http://hizbut-tahrir.or.id/2012/12/01/kmii-jatim-demokrasi-masa-lalu-khilafah-masa-depan/
Langganan:
Postingan (Atom)